Harapan di Atas Langit

Harapan, terlepas dari seberapa tingginya, sejatinya harus berada di tempat yang tinggi. ‘Digenggam’ oleh Zat Yang Maha Tinggi, sebagaimana lafadz yang diucapkan saat sujud yang berbunyi

Subhaana robbiyal a’laa wa bihamdihi.

Artinya: Maha Suci Rabb-ku Yang Maha Tinggi, dan memujilah aku kepada-Nya.

Hanya Allah yang mampu menjaga harapan tersebut tanpa ada kekecewaan. Bila kita sebagai manusia kecewa dengan berharap pada-Nya, kita yang belum mengerti seberapa indah rencana-Nya.

Hasbunallah Wa Ni’mal Wakiil.

Harapan yang menembus langit, tertuju pada-Nya, membawa kita pada ketenangan. Ketenangan untuk menghadapi hasil dari apa yang kita harapkan.

Saat harapan itu kita yakinkan hanya pada-Nya, maka bagaimanapun yang akan terjadi, terwujud atau tidak, kita akan selalu dalam perasaan tenang.

Kenapa?

Karena jika yang kita harapkan tak dihadirkan oleh-Nya, pasti Allah sediakan ganti yang lebih baik.

Tenang.

Allah, yang menciptakan kita sebagai manusia. Dan sebagai Pencipta, Allah Maha Tahu apa yang terbaik bagi kita.

Lebih dari diri kita sendiri.

muharmank

Tinggalkan komentar